Dasar Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin
Dalam masa prestise
Amerika serika di Amerika Latin sangat rendah dan rakyat AmerikaLatin mulai
membenci dan merasa takut terhadap bangsa Yankee, yang disebutnya “GRINGO”
(orang asing, orang asing khususnya orang-orang inggris atau orang-orang
keturunan inggris).
Kemenangan AmerikaSerikat
dalam perang melawan Spanyol (1898) merupakan puncak dari imperialisme
AmerikaSerikat, di mana AmerikaSerikat menguasai Philipina, Guam dan Puerto
Rico dan dimana AmerikaSerikat membebaskan Cuba tetapi memaksa Amandement Platt
atas konstitusi Cuba, yang dipergunakan sebagai pangkalan angkatan laut
AmerikaSerikat.
Di bawah ini adalah yang
mendasari Imperialisme Amerika Serikat yang terjadi di Amerika Latin, yaitu :
A. Doktrin Monroe
Doktrin
Monroe adalah salah satu kebijakan Amerika Serikat yang pertama kali dicetuskan
oleh James Monroe presiden ke 5 Amerika serikat pada 2 desember 1823, yang
berbunyi: "Amerika Serikat menganggap segala campur tangan pihak luar
dalam urusan negara - negara di benua Amerika sebagai (ancaman) bahaya terhadap
keamanan dan keselamatannya". Doktrin
ini dicetuskan karena pada tahun-tahun sebelum 1823 di wilayah ini banyak
terjadi intervensi terhadap AS oleh Negara-negara adidaya Eropa.
Doktrin
Monroe (Monroe Doctrine) adalah asas politik luar negeri Amerika Serikat yang
terkandung dalam pesan Presiden Monroe kepada Kongres tahun 1823. Doktrin
berawal dari dua masalah diplomatik, yaitu pertempuran secara kecil-kecilan
dengan Rusia mengenai pantai barat laut Amerika Serikat dan kekhwatiran bahwa
Aliansi Suci (Rusia, Austria, Prusia) akan mencoba menguasai kembali
negara-negara Amerika Latin yang baru saja melepaskan diri dari Spanyol.
Menteri Luar Negeri Inggris menghendaki pengiriman pernyataan bersama Inggris –
Amerika kepada negara-negara anggora Aliansi Suci, tetapi Amerika bersikeras
bertindak sendiri dan menyusun doktrin tersebut yang mengandung hal penting,
yaitu ada empat prinsip dasar, yang cukup
terkenal. Antara lain :
1. Amerika Serikta tidak akan mencampuri amsalh maslah
internal ataupun peperangan di antara Negara Eropa
2. Amerika Serikat mengakui dan tidak mencampuri koloni yang
masih ada di bawah keuasaan negara Negara Eropa
3. Negara Eropa harus menghentikan kolonisasi lebih lanjut
4. Upaya apapun oleh Negara Eropa untuk menekan atau
mengendalikan Negara manapun d dunia akan diapndang sebagai tindakan kekerasan
melawan Amerika Serikat.
Dikeluarkannya Doktrin Monroe ini,
maka upaya negara-negara Eropa untuk menjajah atau melakukan campur tangan
terhadap negara-negara di benua Amerika akan dipandang sebagai agresi, sehingga
Amerika Serikat akan turun tangan. Akan tetapi, Amerika Serikat tidak akan
mengganggu jajahan Eropa yang sudah ada. Doktrin ini diterapkan setelah
sebagian besar jajahan Spanyol dan Portugal di Amerika Latin telah merebut
kemerdekaannya.
Doktrin Monroe intinya adalah “America
for the Americans” yang berarti politik isolasi, artinya negara-negara di
luar Amerika jangan mencampuri soal-soal dalam negeri Amerika dan sebaliknya
Amerika tidak akan ikut dalam soal-soal di luar Amerika. Doktrin Monroe dapat
juga diartikan sebagai Pan-Amerikanisme, yaitu seluruh negara-negara di Amerika
harus merupakan satu keluarga Bangsa Amerika di bawah pimpinan Amerika.
Pernyataan atau Doktrin Monroe ini
mendapatkan dukungan dari Inggris dimana inggris telah mempersiapkan kekuatan
angkatan lautnya yang cukup ditakuti karena jumlah dan kualitasnya yang cukup
banyak dan baik. Dan dengan adanya doktrin Monroe ini hubungan amerika serikat
dengan Negara amerika latin makin dekat karena ada persepsi bahwasanya amerika
serikat telah membantu untuk melindungi kawasan amerika latin. Namun persepsi
negatif dalam melihat sikap amerika Serikat terhadap kawasan Amerika latin pun
juga muncul. Pemerintah Negara Negara amerika latin berfikir bahwa amerika
serikat menggunakan doktrin monroe sebagai media untuk mendominasi benua
amerika. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan investasi dari Amerika
maupun sekutunya yakni Inggris yang meningkat setelah keluarnya doktrin Monroe.
Sikap dari amerika serikat yang begitu
mencampuri urusan Amerika latin telah membuahkan pergolakan fisik antara
amerika dengan Spanyol. Dimana dengan adanya insiden meledaknya kapal amerika
maka sikap untuk bermusuhan dengan Spanyol muncul di benak rakyat Amerika dan
akhirnya telah berhasil mengusir kekuatan Spanyol dari Kuba. Selain ekses yang
diakibatkan oleh adanya perana yang begitru besar dari Amerika maka dalam
pembuatan rancangan konsitusi Kuba tahun 1900, pihak amerika serikat memaksakan
adanya satu dokumen yang terkenal yakni, Amandemen senator orville hitchcock
platt (platt amendement). Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk
dapat mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba. Hal ini dimaksudkan
untuk melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba.
Tentu saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan
asing lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika
untuk membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
Interpestasi yang meluas dari doktrin
monroe terjadi seiring dengan tampilnya aamerika serikat menjadi salah satu
kekuatan dunia. Amerika mengkalim bahwasanya negara ini adalah polisi dunia.
Sehingga negara Negara amerika latin ikut menjadi wilayah pengaruhnya serta
menjadi penyumbang kekuatan dari Amerika secara finansial. Selain itu dengan
adanya penginteprestasian yang meluas atas doktrin mempermudah upaya amerika
serikat untuk mendapatkan akses sumber daya dari Negara amerika latin. Namun
upaya Amerika bukanlah tanpa ada tantangan dari negara-negara kolonial lainnya ataupun
dari pemerintah Negara baru di Amerika Latin.
B. Faktor Politik
Keinginan Amerika Serikat untuk memperluas pengaruh ke
negara-negara sekitarnya adalah adanya pemikiran ‘Manifest Destiny” dan “City
Upon a Hill”, dimana artinya Amerika Serikat harus menjadi panutan dan pemimpin
bagi masarakat sekitarnya. Kedua doktrin ini dijadikan sebagai alasan Amerika
Serikat melakukan perluasan pengaruh dan pembenaran terhadap hak dan kewajiban
Amerika Serikat memperluas pengaruh dan kebudayaannya di benua Amerika,
Karibia, dan juga Pasifik.
Dalam
pelaksanaan politik luar Negeri Amerika hanya terbatas dua tujuan antara lain:
Ø Menghindari persekutuan yang menjerat negara-negara di Eropa
Ø Memelihara hegemoni politik di bumi belahan barat Sehingga
perkembangan Politik isolasionalis sepanjang abad 19 dan awal abad ke 20 dimana
politik isolasi ini menjadi pondasi dasar dari politik luar negeri, dalam
perkembangan politik luar negeri AS terdapat bentuk pelaksanaan dari politik luar
negeri:
a) Politik Isolasi
Selama menganut politik isolasi ini pemerintahan AS mengalami
peningkatan di bidang Ekonomi karena banyak warga menjadi buruh pabrik senjata
dengan upah atau gaji yang tinggi. Dalam hal ini membawa nama baik bagi Wilson
dikarenakan dengan kebijakannya membuat taraf hidup warga AS menjadi meningkat.
b) Politik Aliansi
AS melihat perekonomian di eropa mengalami krisis kecuali Uni
Soviet yang menjadi momok bagi AS dengan ideologinya Marxis Lennis yang
berasaskan sama rasa sama mata tetap kaya dan maju. Hal ini memudahkan
menyebarkan ajaran komunis di Eropa yang berakibat krisis moneter setelah PD
II. Uni Soviet berusaha menyebarkan ajaran komunis dengan cara memberi
perlindungan terhadap negara-negara Eropa dengan syarat mereka harus menganut
ajaran Marxis Lennis.
C. Faktor Ekonomi
Banyak orang-orang amerika serikat termasuk tokoh-tokoh yang
berpengaruh seperti Theodore Rooselvet, Henry Cabot lodge dan Elihu Root,
merasa bahwa untuk menjaga kepentingannya, amerika serikt harus memperluas
pengaruh ekonominya. Pandangan ini juga dapat di ikuti oleh lobi angkatan laut
yang uat, yang meminta penambahan armada dan pangkalan luar negeri karena
dianggap penting untuk keamanan ekonoi dan politik negara itu.
Amerika Serikat tertuju kepada Amerika Latin di sebabkan karena
disanalah tercipta sumber daya alam yang melimpah, adanya faktor pelayaran yang
sangat baik untuk kemajuan permukiman membuat Amerika Serikat mengingitkan
daerah Amerika Latin. Setiap daerah-daerah yang memiliki kekayaan atas
sumberdaya alamnya maka Amerika Serikat akan berusaha untuk mendapatkan wikayah
tersebut dan menjadikannya bagian dari Amerika Serikat, dengan adanya kekuasaan
Amerika Serikat di Amerika Latin maka Amerika serikat akan mengeksploitasi
sumberdaya kekayaan alam daerah tersebut, tujuannya yaitu untuk kepentingan
negaranya terutama kemajuan dalam bidang perekonomian dan pasar bebas di
Amerika Latin yang cukup terjamin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin yaitu karena ingin menguasahi
sumber kekayaan alam yang di miliki Amerika Latin dengan perdagangan bebas.
2.3 Wujud Imperialisme Amerika Serikat
Pada dekade
terakhir di abad 19 merupakan perluasan imperial bagi Amerika serikat. Sat itu
selain menyebarkan pengaruh, juga melakukan pendudukan untuk beberapa waktu di
wilayah samudra Atlantik dan pasifik, serta ke Amerika tengah. Tetapi
Amerika serikat memilih jalan yang berbeda dengan orang Eropa pesaingnya
karena sejarah perjuangannya sendiri.
Sumber
perluasan Amerika serikat pada akhir abad ke 19 sangat bervariasi. Secara
Internasonal, masa ini merupakan periode imperialisme besar-besaran, saat
kekuatan-kekuatan Eropa saling berpacu untuk menguasahi Afrika dan bersaing
untuk menyebar pengaruh dan menguasahi perdagangan.
Usaha
pertama Amerika Serikat untuk memperluas wilayahnya adalah dengan membeli
Alaska yang populasinya minim, hanya ada suku Inuit dan penduduk asli lainnya
dari rusia pada tahun 1867. Kebanyakan warga amerika tidak peduli atau tidak
suka dengan langkah yang dilakukan oleh menteri luar negeri william Seward ini,
dan Alaska sering dsebut sebagai :kebodohan Seward’ dan “Peti Es Seward” tetapi
30 tahun kemudian ketika es ditemukan disungai Klondike di Alaska, ribuan warga
Amerika pergi ke utara dan menetap di sana. Sewaktu Alaska menjadi negara
bagian ke-49 pada tahun 1959, ia menggantikan Texas sebagai negara terbesar di
Amerika serikat.
Sebelunnya
Amerika serikat pada tahun 1820-an melakukan perang dengan Meksiko dan
menduduki Texas, bi bawah ini adalah penjelasannya :
2.3.1 TEXAS DAN PERANG DENGAN MESIKO
Sepanjang
tahun 1820-an, penduduk Amerika menduduki wilayah Texas yang luas, sering kali
dengan dengan tanah pemberian Meksiko. Namun jumlah mereka semakin banyak dan
membuat penguasa di daerah itu cemas sehingga akhirnya melarang imigrasi lebih
lanjut pada tahun 1830. Pada tahun 1834 jendral Antonio Lopes de Santa Anna
mendirikan pemerintahan diktator di Meksiko, dan pada tahun berikutnya penduduk
Texas memberontak. Di awal tahun 1836 Santa Anna mengalahkan pemberontakan
Amerika Serikat pada pengepungan di benteng Alamo dalam pertempuran yang sangat
di kenang. Namun orang Texas di bawah pimpinan San Houston menghancurkan
tentara Meksiko dan menangkap Santa Anna sebulan kemudian dalam pertempuran San
Jacinto dan memastikan kemerdekaan Texas. Selama hampr satu dekade, Texas tetap
menjadi republik yang berdiri sendiri, ia kemudian bergabung menjadi negara
bagian yang ke-28 pada tahun 1845.
Meskipun
Meksiko memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat karena persoalan status
negara bagian Texas, persoalan yang lebih
dipertentangkan adalah batas wilayah negara bagian baru ini. Texas mengklaim
Sungai Rio Grande sebagai batasnya, Meksiko mengklaim bahwa tapal batas ada di
utara sisi Sungai Nueces. Sementara itu, banyak pemungkim berbondong-bondong
masuk ke wilayah Meksiko dan california saat orang amerika mengklaim Amerika
Serikat memliki takdir nyata untuk memperluas wilayah kearah barat sampai ke
samudera Pasifik.
Usaha Amerika
Serikat untuk membeli New Mexiko dan wilayah California gagal dan setelah
pertikaian antara tentara Meksiko dan Amerika Seriat di sepanjang Ro Grande,
amerika serikat menyatakan Perang pada tahun 1846. Tentara Amerika Serikat
menduduki New Mexico, lalu membantu perlawanan para pemukim di california. Pasukan
Amerika Serikat di bawah komando zachary taylor menginvasi Meksiko, memperoleh
kemenagan di Monterey dan Buena Vista, anmun gagal mengajak Meksiko ke meja
perundingan.
Pada bulan
Maret 1847 pasukan Amerika di bawah komando Winfield Scott mendarat di dekat
Vera Cruz di pesisir timur Meksiko, dan setelah melampaui beberapa rintangan
dapat memaski Mexico City. Namun baru setelah santa Anna mengundurkan diri
Amerika Serikat dapat mengasosiasikan Traktat Guadulupe hildago di mana Meksiko
mau menyerahkan daerah barat daya dan California dengan uang ganti rugi $ 15
juta.
Perang
tersebut berguna sebagai tempat berlatih para tentara Amerika yang kemudian
hari akan bertempur untuk kedua belah pihak dalam perang saudara. Perang
Meksiko ini juga secara politik terhitung oerang warga memecah belah, di mana
tokoh anti perbudakan Whigs mengkritik pemerintahan demokrat James K. Polk atas
kebijakan perluasan daerahnya. Dengan berakhirnya Perang Meksiko, Amerika
Serikat mendapatkan wilayah baru seluas 1,36 juta km persegi, yang mencangkup
negara bagian Arizona sekarang ini, Nevada, california, Utah sebagian New
Mexico, Colorado dan Wyoming. Namun hal itu menjadi pencaplokan beracun karena
menumbulkan pertanyaan paling meledak-ledak dalam politik amerika Saat itu.
2.3.2 KUBA (1868-1878)
Daerah
koloni Spanyol terakhir di Amerika Latin yang masih harus merebut
kemerdekaannya adalah kuba. Usaha untuk menggulingkan pemerintahan panjajah
timbul antara tahun 1824-1868, tetapi selalu gagal. Mula-mula melalui gerakan
bawah tanah, kemudian menjadi perlawanan terbuka. Pada umumnya Amerika serikat
memberi bantuan kepada gerakan kemerdekaan Kuba dalam bentuk biaya,
perlengkapan, persenjatahan, dan fasilitas penggunaan wilayahnya sebagai basis
penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan militer Spanyol.
Kemudian
timbul perang sepuluh tahun (1868-1878)di kuba
atau tepatnya di sebut pemberontakan sepuluh tahun, karena apa yang
terjadi waktu itu adalah pemberontakan rakyat melawan melawan penguasa Spanyol.
Walaupun pemberontakan ini merupakan suatu langkah maju daripada sistem perlawanan
sebelumnya, belum juga berhasil.
Akibat
pemberontakan yang lama ini, semangat revolusi rakyat makin meluap, banyak
rakyat yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan kebencian Amerika Serikat
terhadap Spanyol makin memucak. Di pihak Spanyol sendiri timbul kesadaran untuk
memperbaiki kondisi politik dan ekonomi Kuba, namun hal ini telah terlambat.
Kemudian pecah Revolusi 1895 yang lebih terorganisasikan melawan Spanyol.
Muncul tokoh Jose Marti, salah seorang penyair dan pahlawan kemerdekaan amerika
Latin yang kini masih terkenal dan sering diabadikan namanya.
Dalam tahun
1868, ketika ratu Elizabeth II diturunkan dari tahta, rakyat Kuba mempergunakan
kesempatan ini untuk memberontak, setelah berjuang selama 10 tahun mereka
meletakan senjata, karena Spanyol berjanji bahwa mereka akan mendapat suatu
pemerintahan yang baik, yang mana janji itu tidak pernah di penuhi. Oleh sebab
itu maka muncul lagi pemberontakan berdaerah pada tahu 1895 di bawah pimpinan
Jose Martin, seorang yang mendapatkan pendidikan di Spanyol dan berdiam lama di
amerika Serikat. Ketika pemberontakan sampai pada puncaknya dalam tahun 1898,
Amerika Serikat ikut campur tangan dalam memerangi Spanyol fengan maksud, yakni
:
a. Menyatakan simpati terhadap perjuangan rakyat Kuba
b. Melindungi kepentingan ekonoinya di Kuba, antara lain perkebunan
tembakau, perkebunan tebu, dan perkebunan buah-buahan.
c. Menghukum Spanyol, akibat hancurnya kapal perang Amerika Serikat
Maine pada tanggal 15 Februari 1898 di pelabuhan Hanava, sehingga Spanyol lah
yang harus bertanggung jawab.
Pada
tanggal 24 april 1898 Spanyol mengumumkan adanya peperangan dengan Amerika
Serikat dan di balas oleh Amerika Serikat. Setelah peperangan berlangsung
akhirnya Spanyol kalah. Kemudian Spanyol
menandatangani perjanjian damai dengan amerika Serikat pada tanggal 10 Desember
1898 mereka menyerahkan kuba ke tangan Amerika serikat sambil menunggu negeri
itu memerdekakan diri. Selain itu spanyol menyerahkan Puerto rico dan guam
sebagai pengganti kerugian perang dan menyerahkan Filipina dengan bayaran $20
juta.
Kuba
dinyatakan merdeka sedangkan Puerto Rico, Filipina dan Guam di jadikan Koloni
Amerika Serikat, kemudian terbentuknya Republik Kuba dengan Thomas Estrada
Palma sebagai presiden pertama di Cuba (1902-1906)
Walaupun telah merdeka, rakyat
Kuba seolah-olah tidak merdeka karena :
a. Amerika Serika ini mendektekan Amandemen Plat atas Konstitusi
Kuba.
Dalam amndemen ini pihak amerika
memberikan hak untuk dapat mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba. Hal
ini dimaksudkan untuk melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat
yang ada di Kuba. Tentu saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba
dalam meminta bantuan asing lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah
keinginan dari Amerika untuk membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
b. Amerika Serikat masih tetap mempunyai basis Angkatan laut di teluk
Guantanamo (Kuba).
c. Dalam bidang ekonimi juga masih di kuasahi oleh Amerika Serikat
Kuba
memperoleh kemerdekaan simbolik pada saat tentara Amerika Serikat angkat kaki
pada tahun 1902. Tetapi amerika Serikat masih tetap mempunyai hak melakukan
intervensi untuk menjaga tertip sipil. Amerika melakukannya selama tiga kali
sebelum melepas hak tersebut pada tahu 1934. Walaupun Kuba sudah merdeka penuh,
pengaruh ekonomi dan politik Amerika serikat sangat kuat sampai pada tahun
1859, yaitu ketika Fidel castro menggulngkan pemerintah yang berkuasa dan
membentuk rezim marxis yang sangat erat hubungannya dengan Uni Soviet.
2.3.3 PEURTO RICO
Peurto
Rico, pulau yang terletak di sebelah timr Kuba bernasib sama dengan Kuba dan
Filipina. Peurto Rico ini menjadi daerah kolonisasi Amerika Serikat karena
Amerika Serikat menang dalam peperangan dengan Spanyol, awalnya wilayah Peurto
Rico ini adalah daerah kekuasaan Spanyol, tetapi sebagai ganti rugi dalam
perang, maka Peurto Rico menjadi milik AS. Pada tahun 1917 konggres Amerika
memberi warga Peurto Rico hak untuk memilih wakil Rahyat mereka. Tetapi
undang-undang yang sama itu menghasilkan nasib yang berbeda bagi pulau itu,
karena menyertakan Peurto Rico secara resmi adalah wilayah Amerika. Dan penting
lagi rakyatnya menjadi warga Amerika Serikat. Pada tahun 1950, konggres memberi
Puerto Rico kebebasan penuh untuk menentukan masa depannya. Dalam referendum
pada tahun 1952, warga menolak Puerto rico menjadi negara bagian ataupun
mendapatkan kemerdekaan penuh sebagai gantinya mereka memilih status warga
persemakmuran. Banyak orang Puerto rico asli yang sudah menetap di daratan
Amerika Serikat dimana mereka medapatkan akses bebas serta mendapat hak plitik
an sipil seperti warga negara Amerika lainnya.
2.3.4 PANAMA
Panama pernah menjadi
bagian dari colombia 1812 dan kemudia bagian dari Granada Baru 1832. I pernah
menjadi negara Otonom dari Konfederasi
Granada 1852 dan juga bagian dari Negara Colombia Serikat 1862. Dalam tahun
1851 dibangun jalur kereta api pertama, oleh insinyur-insinyur Amerika Serikat.
Dalam tahun 1878 sebuah mascapai Perancis mendapat konsesi membangun sebuah
terusan di semenanjung itu. Panama menyatakan diri memerdekan diri dari Colombia
(dengan dukungan Amerika Serikat) pada tanggal 3 nopember 1903, dan Amerika
Serikat mengakui kemerdekaan ini pada tanggal 6 Nopember 1903.
Pada tanggal 18
nopember 1903 ditandatangani perjanjian Hay Banau Varilla antara Panama dan
Amerika Serikat, yang piagam ratifikasinya dipertukarkan pada akhir februairi
1904 dan karenanya berlaku semenjak itu. Menurut perjanjian ini Panam
menyewa-gunakan untuk selama-lamanya kepada Amerika Serikat, tanah seluas 1432
Km2 dimana akan dibangun sebuah terusan melintasi semenanjung Panama (kemudian
dikenal dengan nama Terusan Panama) dengan suatu pembayaran US 10 JUTA dollar
sekaligus, dan US 250.000 Dollar uang sewa setiap tahunnya dalam bentuk uang
emas. Sebaliknya Amerika Serikat mempunyai hak untuk “menggunakan, menduduki dan mengontrol
disertai hak, kekuasaan dan wewenang penuh di wilayah ini... “
Dalam perjanjian
disebutkan pula bahwa Terusan Panama mempunyai sifat yang netral secara
permanen, bahwa apabila dipandang perlu Amerika Serikat dapat membangun
bangunan-bangunan untuk pertahanan Terusan”bahwa Amerika Serikat harus
menghormati kedalautan Panama tetapi juga diberikan han intervensi kepada
maslah-masalah dalam negeri Panam. Setelah Terusan selesai, dibuka sementara
sejak tanggal 15 agustus 1914 dan secara resmi pada tanggal 12 juli 1920.
Segera setelah dibuka timbullah persoalan “sejauh mana sebenarnya yuridiksi
yang diberikan Panama kepada Amerika Serikat?”. Soal-solal lain yang kemudian
timbul antara lain : dengan adanya inflasi apakah sewa tahunan dapat dibayar
dengan uang kertas : bagaimana penyelesaian maslah perdangan melalui Terusan,
masalah bea-cukai, masalah buruh yang bekerja. Itulah sebabnya mengapa
perjanjian ini mengalami banyak perubahan dalam tahun 1926, 1936, 1955.
Berulang kali timbul pemogokam, insiden dan persengketaan politik akibat
Perjanjian diatas.
Pada tanggal 3 nopember
dan 28 nopember1959 terjadi insiden bendera dimana segolongan rakyat memasuki wilayah Terusan untuk
mengibarkan bendera Panama, tetapi diusir oleh pengawal Amerika Serikat.
Setelah insiden ini, kemudian baik bendera Amerika Serikat dan Panama
dikibarkan berdampingan.Denagn hak intervensi itupun Amerika Serikat sering
menjalankan intervensi terhadap maslah dalam negeri Panama. Disamping itu,
pasukan Amerika Serikat di Terusan ini makin bertambah banyak.
Perundingan-perundingan
terus dilakukan untuk penyelesaian masalah teusiani ini. Thaun 1967 terdapat
perjanjian dimana Amerika Serikat bersedia melepaskan kedaulatan atas Panama.
Namun belum diratifikasi perjanjian tersebut sudah terjadi perubahan pemimpin
baru dibawah presiden Dr. Arnulfo Arias 1968. Sementara itu makin tahun rakyat
Panama dan pemerintah Pnama tidak puas terhada Amerika Serikat yang tidak
sungguh untuk menyelesaikan Terusan ini. Maka timbullah pergolakan dari
masyarakat. Dalam tahun 1974 dimulai lagi perjanjian baru antara Menteri Luar
Negeri H.A.Kissinger dan Menteri Luar
Negeri Panama, Juan Antonio Tack. Masih banyak perbedaan pendapat yamng masih
kontras mengenai waktu berakhirnya penguasaan erusan Panama oleh Amerika
Serikat (Amerika Serikat ingin berkuasa hingga sekitar tahun 2000, sedang
Panama ingin segera menguasai Terusan ini).
Selain alasan politis
juga kepentingan-kepentingan ekonomis mendorong mereka berbuat demikian. Pada
umunya negara-negara Amerika Tengah berada dalam tingkat perkembangan ekonomi
yang sama. Mereka masih menitikberatkan sistem perekonomian pada sistem
kolonial dengan mengutamakan ekspor dari produksi pertanian dan perkebunan,
yang karenanya rawan terhadap konyutngur dunia. Mereka tidak kaya dalan bahan
tambang, bila ada itupun belum dieksploitasidengan baik. Industri masih dalam
tingkat pendasaran. Juga mereka sangat terkena akibat krisis energi. Itulah
sebabnya mengapa adanya Central American
Common Market (CACM) sangat membantu mereka dalam mencapai tujuan ekonomi
bersama.
Setelah Perang Dunia II, rakyat Panama
mulai menuntut hak pengelolaan dan selain itu memprotes kehadiran militer AS
yang semakin hari semakin bertambah banyak. Akhirnya pada 7 September 1977,
Presiden AS, Jimmy Carter dan Presiden Panama, Omar Torrijos menandatangani
sebuah kesepakatan yang mengizinkan Panama mengelola sendiri terusan itu namun
tetap menjamin netralitas kawasan (Neutrality Treaty) dan AS diizinkan untuk
kembali kapan saja. Akan tetapi, kesepakatan ini dikecam oleh sebagian besar
rakyat AS. Selanjutnya, pada 31 Desember 1999, pengelolaan terusan diserahkan
sepenuhnya ke Panama melalui Otoritas Terusan Panama/Panama Canal Authority
(ACP)
2.4 Good Neighbor Policy
Selama abad ke-20 ke-19 dan awal, Amerika
Serikat secara berkala melakukan serangan militer ke negara-negara Amerika
Latin untuk melindungi kepentingannya, terutama kepentingan komersial komunitas
bisnis Amerika. Setiap kali sebuah bangsa merasa utangnya tidak sedang dilunasi
dengan cara yang cepat, kepentingan bisnis warganya 'sedang terancam, atau
akses ke sumber daya alam sedang terhambat, intervensi militer atau ancaman
sering digunakan untuk memaksa pemerintah masing-masing dalam kepatuhan.
Pada tanggal 4 Maret 1933, Roosevelt
menyatakan dalam pidato pelantikannya bahwa: "Dalam bidang kebijakan dunia
saya akan mendedikasikan bangsa ini ke kebijakan tetangga yang baik, tetangga
yang tegas menghormati dirinya dan, karena ia melakukannya, menghormati hak-hak
orang lain, tetangga yang menghormati kewajibannya dan menghormati kesucian
perjanjian dalam dan dengan dunia tetangga. " posisi ini ditegaskan oleh
Cordell Hull, Sekretaris Roosevelt Negara pada konferensi American negara di
Montevideo pada bulan Desember 1933. Hull mengatakan:. "Tidak ada negara
yang memiliki hak untuk campur tangan dalam urusan internal atau eksternal
lain" Roosevelt kemudian dikonfirmasi kebijakan pada bulan Desember tahun
yang sama: "Kebijakan pasti dari Amerika Serikat mulai sekarang adalah
salah satu lawan intervensi bersenjata”
Kebijakan Tetangga Baik adalah kebijakan luar negeri
pemerintahan Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt terhadap negara-negara
Amerika Latin. Prinsip utamanya adalah bahwa non-intervensi dan non-campur
tangan dalam urusan dalam negeri Amerika Latin. Hal ini juga memperkuat gagasan
bahwa Amerika Serikat akan menjadi "tetangga yang baik" dan terlibat
dalam pertukaran timbal balik dengan negara-negara Amerika Latin Secara keseluruhan, pemerintahan Roosevelt
diharapkan kebijakan baru ini akan menciptakan peluang ekonomi baru dalam
bentuk perdagangan timbal balik. perjanjian dan menegaskan pengaruh Amerika
Serikat di Amerika Latin, namun pemerintah Amerika Latin banyak yang tidak
yakin.
Secara khusus ,sekalipun kebijakan tetangga yang baik dari
Roosevelt di tahun 1930-an tidak
mengakhiri ketegangan antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin, kebijakan ini mampu meredakan dendam akibat intervensi dan aksi sepihak Amerika.
0 komentar:
Posting Komentar